Pelantikan Forum Anak Turi

Jumat sore tanggal 25 November 2022 di Aula Kapanewon Turi telah dilaksanakan Pelantikan dan Pengukuhan Forum Anak Turi (Forari).

Pelantikan ini didasarkan pada Surat Keputusan Panewu Nomor 21/KPTS.PAN/2022 tentang Pembentukan Pengurus Forum Anak Kapanewon Turi Kabupaten Sleman Periode 2022 – 2024.

Usai melantik Forari, Panewu Turi memberikan arahan kepada seluruh Pengurus Forari bahwa mereka ini adalah anak-anak pilihan, yang dapat mewakili seluruh anak di Kapanewon Turi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Pelopor dan Pelapor. Sebagai Pelapor adalah untuk mendukung pemenuhan hak anak, melaporkan apabila ada hak-hak anak yang tidak terpenuhi. Sedangkan sebagai Pelopor adalah untuk mendorong anak-anak ikut serta dalam pembangunan negara demi mewujudkan hak anak serta memenuhi kewajibannya.

Yang lebih utama dari tanggung jawab sebagai Pelopor dan Pelapor, Pengurus Forari harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

“Bertanggung jawab terhadap diri sendiri dapat dimulai dari kejujuran dan semangat berjuang menjadi orang yang baik,” ungkap Wakhid Basroni, Panewu Turi.

Wakhid juga menceritakan kejadian di masa sekolahnya untuk memberi motivasi kepada Pengurus Forari terlantik agar percaya kepada diri sendiri melalui sebuah kejujuran. Pengurus Forari diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi anak lain, sekecil apapun dimulai dari tindakan diri sendiri.

Setelah dilantik, Ketua Forum Anak Turi, menyampaikan profil singkat serta proses kaderisasi Forari.

“Mayoritas pengurus aktif Forari adalah siswa SMP, tujuannya supaya lebih lama menjabat di Forari,” jelas Fikri Arkan Fadhilah, Ketua Forari.

Lebih lanjut, Fikri menyampaikan bahwa jika siswa SMP menjabat lebih lama, maka ke depan pengalaman dan kinerjanya pun dapat dioptimalkan. Namun tidak menutup kemungkin siswa SMA pun ikut serta dalam kepengurusan Forum Anak ini. Hal ini dikarenakan proses kaderisasi yang terbuka lebar bagi siapapun anak di Kapanewon Turi.

Akan tetapi, bagi siswa SMA yang saat ini ada di Forari tidak seaktif siswa SMP sebab kegiatan siswa SMA jauh lebih padat dibandingkan siswa SMP. Pun demikian, peran siswa SMA sangat besar dalam Forari. Siswa SMA yang memiliki pengalaman dan pemikiran lebih luas dapat memberikan arahan terkait program kerja Forari. [Putri DK]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*